Identitas Ruh
Yang disampaikan hati akan ditangkap hati, yang dipancarkan oleh jiwa pasti diterima oleh jiwa. Tak seperti lisan yang bisa berbohong atau wajah yang bisa dipalsukan
Wajar seseorang merasa nyaman dengan orang-orang lain yang satu hati dan jiwa dengannya, meski mereka pertama berjumpa, walaupun baru sebentar bercengkerama
Itu pula yang menjadikan kita menjadi kikuk saat berjumpa yang beda hati dan jiwa, meskipun mereka keluarga, mungkin satu rumah tapi tidak satu dalam perjuangan
Mereka yang satu hati dan jiwa, merindu walau tak berjumpa, berkawan walau belum berjumpa. Saat mereka berjumpa, mereka pastilah mencocoki satu sama lain
Dan mereka yang beda hati serta jiwa, adalah musuh sebelum berjumpa, bertikai sebelum pernah bersapa. Sebab walau dipertemukan, frekuensinya tetap berbeda
Itu pula mengapa kita mencintai mereka Muslim Palestina walau tak pernah jumpa, hanya melihat di layar, tersambung di media, tapi cinta kita tulus, bersambung hati dan jiwa
Itulah mengapa, mereka yang menyayangi ummat pasti juga disayang oleh ummat, yang tak peduli pada ummat maka tak akan mendapat bagian dari hati ummat
Hati-hati, bisa jadi lisan dan rupa seseorang begitu meyakinkan, tapi ummat tak pernah gagal menangkap sinyal hati dan jiwa. Ummat tahu siapa-siapa yang tulus perjuangannya
Apalagi mereka yang lisan dan lakunya sudah menyelisihi apa yang diperjuangkan ummat, tentu ummat takkan nyaman, takkan menerima yang semisal ini
Sabda Nabi, "Ruh-ruh itu seperti tentara yang berkelompok, jika cocok maka akrablah mereka, jika bertentangan maka berselisih mereka". Kumpulan kita tergantung ruh kita
Maka takkan nyaman mereka yang mendukung penista agama dalam #AksiBelaPalestina. Pastilah mereka berusaha untuk menimpakan keburukan pada kegiatan ini
Tapi mereka yang berkumpul di sini dengan ikhlas, akan nyaman dengan yang lainnya yang juga ikhlas, ruh mereka Allah tautkan dengan temali cinta, ukhuwah Islamiyyah
Disitu ada tawa dalam jumpa, haru dalam doa, dan rindu saat berpisah. Sama-sama mereka ada disana untuk Muslim Palestina, bukan niatan yang lain
No comments:
Post a Comment